Saturday, January 4, 2014

Berikut 4 buah mall yang akan segera berdiri di Yogyakarta dan akan menimbulkan berbagai dampak di lingkungan,jalan raya serta sosial kemasyarakatan




1. Hartono Lifesyle Mall

Satu di antara sekian banyak pengembang yang terhipnotis magnit Yogyakarta adalah PT Delta Merlin Dunia Propertindo (DMDP). Tak tanggung-tanggung, mereka saat ini tengah mengerjakan pusat belanja gaya hidup yang kelak menjadi terbesar se-Jawa Bagian Tengah, bernama Hartono Lifestyle Mall. Bangunan mal yang berlokasi di kawasan Ring Road Utara ini memiliki luas total 220.000 meter persegi dan terletak di atas lahan berdimensi 6,2 hektar. Hartono Lifestyle Mall mengalahkan mal seperti Paragon City Semarang (120.000 meter persegi), Plaza Ambarrukmo (120.000 meter persegi), dan Solo Paragon Mall (60.000 meter persegi). Selain mal, DMDP melengkapinya dengan hotel berklasifikasi bintang lima sebanyak 413 kamar. Sebagai pengelola, DMDP menggandeng rantai operator internasional Marriott. Merek ini diyakini dapat meraup tamu-tamu ekspatriat dan wisatawan mancanegara serta kelas menengah atas di Yogyakarta. Menurut General Manager Hartono Lifestyle Mall Eric Samuel R, DMDP melakukan diversifikasi portofolio properti ke Yogyakarta karena potensi indeks tingkat konsumsi dan jumlah kunjungan wisatawan, terutama asal mancanegara, terus memperlihatkan kurva menanjak.

2.Sahid Jogja Lifestyle City
Terletak di jl Babarsari caturtunggal Sleman DIY.
Marketing GM Sahid Yogya Lifestyle City, Limandani, mengatakan, pusat belanja SYLC akan dibuka untuk publik pada kuartal 2014 mendatang, atau paling telat awal tahun 2015. "Kami sangat memperhatikan detail dan presisi desain, karena yang kami bangun bukan sekadar mal, juga terkoneksi dengan bangunan lainnya, seperti hotel, apartemen, dan kondotel. Jadi, revisi desain tak mungkin dihindari," tandas Dani. Adapun beberapa tenant yang sudah menyatakan konfirmasinya untuk bergabung antara lain Blitz Megaplex, Electronic City, Times Bookstore, dan Johnny Rockets. Sementara satu supermarket asal Korea Selatan tengah dalam proses negosiasi. "SYLC kami rancang sebagai lifestyle mall untuk kelas menengah atas. Mal ini bukan destination mall, melainkan meeting mall. Konsepnya jelas, menyasar eksekutif muda, mahasiswa, dan keluarga muda. Karena itu, dimensi mal pun tak begitu luas," ujar Dani.

3.Malioboro City Jogja Town Square (JTOS) menjadi sebuah nama yang sudah ramai diperbincangkan siap berdiri di kota Jogja. Mengambil tempat di Jalan Laksda Adisucipto, JTOS akan menjadi bagian dari pusat urban Malioboro City. Bersama-sama dengan JTOS, Malioboro City akan diisi dengan apartemen mewah dan hotel berbintang. Sesuai deskripsinya, JTOS akan mengusung konsep entertainment yang dipadu dengan one stop culinary.


4. Jogja City Mall
Berada di jl Magelang Jombor Sleman

Tagged: , , ,

8 comments:

  1. butuh funder 100milyar sampai 100 trilyun
    hubungi 081901010557 - 082220296668
    antonius agung

    ReplyDelete
  2. Yang pasti bikin macet, tak semua orang suka ke mall setiap hari bahkan beberapa kali dalam seminggu kecuali orang-orang kaya dan konsumtif. Sekali-sekali ya, MANFAATKAN LAHAN KOSONG UNTUK PEMBANGUNAN RUANG TERBUKA HIJAU, JANGAN SELALU IDENTIK DENGAN MALL,APARTEMEN, HOTEL"
    .

    ReplyDelete
    Replies
    1. setuju agan diatas saya sendiri orang jogja merasa jogjaku kok mlah seperti digusur akan mall hotel dan apartemen, jogja jman skarang berbeda dg jaman dulu. jogjaku skarang malah seperti bukan jogja.

      Delete
  3. Payah,yang dulunya sawah malah jadi mall.Dulu hartono mall adalah sawah tempatku bermain.Kasihan anak cucu kita hidupnya hanya melihat gedung pencakar langit.Itu yang diatas hanya mall,padahal di Jogja kini banyak banget apartemen dan hotel yang sedang dibangun.

    ReplyDelete
    Replies
    1. malang benar jogjaku. pemerintah opo ra mikir akan jadi apa jogja 10 tahun kedepan atau 5 thn kedepan

      Delete
    2. malang benar jogjaku. pemerintah opo ra mikir akan jadi apa jogja 10 tahun kedepan atau 5 thn kedepan

      Delete
  4. Keren opomu mas,tragis iki.Jogja wes kakehan mall,hotel,lan apartmen.

    ReplyDelete
  5. Sedih dan kecewa dengan pemda yogyakarta yang membiarkan investasi properti mengobrak-abrik yogyakarta. kehidupan yogyakarta yang dulunya low-profile, menjunjung tinggi budaya dan nyaman, kini hanya tinggal kenangan. Yang terlihat sekarang adalah gedung-gedung tinggi dan kehidupan yang menonjolkan gaya metropolis yang menyebalkan. Macet pula di mana-mana. sesak dan padat.

    ReplyDelete